TUGAS
KELOMPOK
Diajukan
untuk Memenuhi Tugas dari Bapak Budi Santoso, SS
untuk
Mata Kuliah Bahasa Indonesia 2
Kelompok
:
Ravsanjani
Yahya (25210684)
Andi Suhendri
(20210697)
Jurusan
Akuntansi
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Gunadarma Kalimalang
2012
A. Pendahuluan
Manajemen
keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi
keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan
bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan
berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada
berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva
tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam
maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal,
bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.
B. Fungsi keuangan
ü Mengambil
keputusan investasi:
Memilih
satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai paling menguntungkan.
ü Mengambil
keputusan pembelanjaan:
Memilih satu
atau lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah.
ü Mengambil
keputusan dividen:
Menentukan berapa besar bagian
laba yang diperoleh perusahaan akan
dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang
saham.
C. Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen
keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan.
Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang
investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan,
dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan
nilai perusahaan. Kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan manajer
keuangan menyangkut empat aspek yaitu :
1. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer
lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.
2. Manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai
keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
3. Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di
perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.
4. Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan
pasar keuangan, di mana perusahaan dapat memperoleh dana
dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.
D. Tujuan
Perusahaan
Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Akan tetapi dibalik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitias perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan, atau memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi.
Aspek
penting lain dari tujuan perusahaan dan tujuan manajemen keuangan adalah
pertimbangan terhadap tanggung jawab sosial yang dapat dilihat dari empat segi
yaitu :
1. Jika
manajemen keuangan menuju pada maksimalisasi harga saham, maka diperlukan
manajemen yang baik dan efisien sesuai dengan permintaan konsumen.
2. Perusahaan
yang berhasil selalu menempatkan efisiensi dan inovasi sebagai prioritas,
sehingga menghasilkan produk baru, penemuan teknologi baru dan perluasan
lapangan pekerjaan.
3. Faktor-faktor
luar seperti pencemaran lingkungan, jaminan keamanan produk dan keselamatan
kerja menjadi lebih penting untuk dipertimbangkan. Fluktuasi di semua tingkat
kegiatan bisnis dan perubahan-perubahan yang terjadi pada kondisi pasar
keuangan merupakan aspek penting dari lingkungan luar.
4. Kerjasama
antara industri dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan peraturan
yang mengatur perilaku perusahaan, dan sebaliknya perusahaan mematuhi peraturan
tersebut.
Tujuan
perusahaan pada dasarnya adalah memaksimumkan nilai perusahaan dengan
pertimbangan teknis sebagai berikut :
1. Memaksimumkan
nilai bermakna lebih luas daripada memaksimumkan laba, karena memaksimumkan
nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.
2. Memaksimumkan
nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus pendapatan
perusahaan.
3. Mutu dari
arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang mungkin beragam.
TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen
keuangan yang efisien memenuhi adanya tujuan yang digunakan sebagai standar
dalam memberi penilaian keefisienan yaitu:
1. Tujuan normatif manajemen
keuangan
Mazimization
wealth of stockholders atau memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yaitu
memaksimalkan nilai perusahaan.
·
Tujuan
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan
nilai sekarang perusahaan.
·
Secara
konseptual jelas sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang
mempertimbangkan faktor risiko.
·
Manajemen
harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain yang
berkaitan dengan perusahaan.
·
Memaksimalkan
kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran kas daripada laba bersih
dalam pengertian akuntansi.
·
Tidak
mengabaikan social objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan
eksternal, keselamatan kerja, dan keamanan produk.
2. Nilai perusahaan yang belum
go-publik dapat diukur dengan harga jual seandainya perusahaan tersebut dijual
Jadi tidak hanya nilai asset (laporan di
neraca) tetapi diperhitungkan juga tingkat risiko usaha, prospek perusahaan,
manajemen lingkungan kerja dan sebagainya. Indikasi nilai perusahaan adalah:
·
Perusahaan
belum/tidak go-publik: harga seandainya perusahaan dijual
·
Perusahaan
go-publik: harga saham yang dijual-belikan di pasar modal.
Dari
indikasi tersebut dapat ditarik pengertian:
a. Memaksimalisasi nilai
perusahaan tidak sama dengan memaksimalisasi laba:
·
Perusahaan
bisa saja meningkatkan laba dengan cara mengeluarkan saham dengan hasil
penjualan saham diinvestasikan pada deposito atau obligasi pemerintah. Dengan
cara ini dijamin laba akan besar tetapi keuntungan per lembar saham akan
menurun, karena jumlah lembar saham yang beredar bertambah, sehingga kondisi
perusahaan tidak baik.
·
Terminologi
profit memiliki pengertian ganda, disebabkan terdapat banyak definisi profit.
b. Memaksimalkan nilai
perusahaan tidak sama dengan memaksimalkan laba per-lembar saham (earning per
share = EPS) alasannya:
·
Tujuan
memaksimalisasi laba tidak memperhatikan waktu dan lamanya keuntungan yang
diharapkan.
·
Tidak
mempertimbangkan risiko atau ketidakpastian dari keuntungan di masa yang akan
datang. Jika suatu usulan mengandung risiko yang besar, maka kenaikan
keuntungan per lembar saham akan diikuti dengan penurunan harga saham.
7 PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen keuangan bukan
hanya berkutat seputar pencatatan akuntansi. Dia merupakan bagian penting dari
manajemen program dan tidak boleh dipandang sebagai suatu aktivitas tersendiri
yang menjadi bagian pekerjaan orang keuangan. Manajemen keuangan pada NGO lebih
merupakan pemeliharaan suatu kendaraan. Apabila kita tidak memberinya bahan
bakar dan oli yang bagus serta service teratur, maka kendaraan tersebut tidak
akan berfungsi secara baik dan efisien. Lebih parah lagi, kendaraan tersebut
dapat rusak ditengah jalan dan gagal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dalam
prakteknya, Manajemen Keuangan adalah tindakan yang diambil dalam rangka
menjaga kesehatan keuangan organisasi. Untuk itu, dalam membangun sistem
manajemen keuangan yang baik perlulah kita untuk mengidentifikasi
prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik. Ada 7 prinsip dari manajemen
keuangan yang harus diperhatikan.
1. Konsistensi (Consistency)
Sistem
dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu. Ini
tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi
perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen
keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di pengelolaan
keuangan.
2. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas
adalah kewajiban moral atau hukum, yang melekat pada individu, kelompok atau
organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan atau kewenangan yang
diberikan pihak ketiga telah digunakan. NGO mempunyai kewajiban secara operasional,
moral dan hukum untuk menjelaskan semua keputusan dan tindakan yang telah
mereka ambil. Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan
sumberdayanya dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggungjawaban kepada
pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Semua pemangku kepentingan berhak
untuk mengetahui bagaimana dana dan kewenangan digunakan.
3. Transparansi (Transparency)
Organisasi harus
terbuka berkenaan dengan pekerjaannya, menyediakan informasi berkaitan dengan
rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan. Termasuk didalamnya,
menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap dan tepat waktu serta dapat dengan
mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila
organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang
disembunyikan.
4. Kelangsungan Hidup (Viability)
Agar keuangan terjaga,
pengeluaran organisasi di tingkat stratejik maupun operasional harus
sejalan/disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup (viability)
merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi.
Manager organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan yang menunjukan
bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencanastratejiknya dan memenuhi kebutuhan
keuangannya.
5. Integritas (Integrity)
Dalam melaksanakan
kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat harus mempunyai integritas yang
baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya
melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.
6. Pengelolaan (Stewardship)
Organisasi harus dapat
mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana
tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara praktek,
organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan baik melalui : berhati-hati
dalam perencanaan stratejik, identifikasi resiko-resiko keuangan dan membuat
system pengendalian dan sistem keuangan yang sesuai dengan organisasi.
7. Standar Akuntansi (Accounting Standards)
Sistem akuntansi dan
keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar
akuntansi yang berlaku umum. Hal ini berarti bahwa setiap akuntan di seluruh
dunia dapat mengerti sistem yang digunakan organisasi.
E. Manfaat Nilai
Waktu Uang
Berbagai keputusan tentang struktur keuangan, lease atau beli, pembayaran kembali obligasi, teknik penilaian surat berharga dan permasaahan biaya modal merupakan keputusan yang memerlukan pengetahuan tentang nilai waktu uang.
F. Future Value
Future value (nilai akan datang) adalah nilai uang di masa yang akan datang dengan tingkat bunga tertentu. Future value dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
FV =
(Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)
PV = (Nilai
Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)
r = Suku Bunga
n = Waktu
(tahun)
Rumus di atas
mengasumsikan bahwa bunga digandakan hanya sekali dalam setahun, jika bunga
digandakan setiap hari, maka rumusnya menjadi :
Untuk
menggambarkan penggunaan rumus di atas, maka diberi contoh berikut ini :
Pada tanggal 2
Januari 2000, Agung menabung uangnya ke Bank Mandiri sebesar Rp.2.000.000,
dengan tingkat bunga sebesar 12% pertahun. Hitung nilai tabungan Agung pada
tanggal 2 Januari 2002, dengan asumsi :
1. Bunga
dimajemukkan setahun sekali
2. Bunga
dimajemukkan sebulan sekali
3. Bunga
dimajemukkan setiap hari
Jawab :
1. FV = Rp. 2.000.000 (1 + 0,12)2
= Rp. 2.508.800
2. FV = Rp. 2.000.000 (1 + 0,12/12)12(2)
= Rp. 2.539.470
3. FV = Rp. 2.000.000 (1 + 0,12/360)360(2)
= Rp. 2.542.397
G. Present Value
Present value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di masa yang akan datang. Present value bisa dicari dengan menggunakan rumus future value atau dengan rumus berikut ini :
FV = Future
Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)
PV = Nilai Sekarang
(Nilai pada tahun ke 0)
r = Suku Bunga
n = Waktu
(tahun)
Rumus di atas
mengasumsikan bahwa bunga digandakan hanya sekali dalam setahun, jika bunga
digandakan setiap hari, maka rumusnya menjadi :
Untuk
menggambarkan penggunaan rumus di atas, maka diberi contoh berikut ini :
Harga sepeda
motor 2 tahun mendatang sebesar Rp. 10.000.000. Tingkat bunga rata-rata 12%
setahun. Berapa yang harus ditabung Agung saat ini agar dapat membelinya dua
tahun mendatang, dengan asumsi :
1. Bunga
dimajemukkan setahun sekali
2. Bunga
dimajemukkan sebulan sekali
1. PV = Rp. 10.000.000 (1 + 0,12)-2
= Rp. 7.971.939
2. PV = Rp. 10.000.000 (1 + 0,12/12)-12(2)
= Rp. 7.875.661
H. Anuiti
Anuiti adalah rentetan pembayaran yang biasanya sama besar yang dibayarkan pada interval waktu yang sama, misalnya premi asuransi, pelunasan hipotik, pembayaran sewa, pembayaran cicilan dalam pembelian angsuran, pembayaran bunga obligasi dan sebagainya. Present value dan Future value anuitas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Untuk
menggambarkan penggunaan kedua rumus di atas, diberikan contoh berikut ini :
Harga sepeda
motor 2 tahun mendatang sebesar Rp. 10.000.000. Tingkat bunga rata-rata 12%
setahun. Berapa yang harus ditabung Agung setiap bulan mulai tanggal 2 Januari
2000, agar dapat membelinya dua tahun mendatang.
Jawab :
(1+ r ) n −1
FV Anuiti = X
r
(1 + 0,01 ) 24 - 1
10.000.000 =X
0,01
10.000.000 = 26,97 X
Berarti Agung
harus menabung sebesar Rp. 370.782 perbulan agar dapat membeli sepeda motor
tersebut.
I. Analisis
Laporan Keuangan
Untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan, bisa dilakukan dengan analisa laporan keuangan. Analisa yang dilakukan mempunyai tekanan yang berbeda antara kreditor jangka pendek, kreditor jangka panjang dan pemilik perusahaan. Ada yang lebih tertarik pada posisi likuiditas dan ada yang tertarik pada profitabilitaas. Alat analisa yang bisa digunakan untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan adalah analisa rasio dan proporsional.
Pada
umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi enam jenis
yaitu :
1. Rasio
Likuiditas.
Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansial jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang sering digunakan dalah
current ratio, quick ratio (acid test ratio) dan cash ratio.
2. Rasio
Leverage.
Rasio ini digunakan untuk mengukur
seberapa banyak dana yang disupply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya
dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan. Rasio ini mempunyai
beberapa implikasi, pertama, para pemberi kredit akan melihat kepada modal
sendiri untuk melihat batas keamanan pemberian kredit. Kedua, dengan
menggunakan hutang, memberi dampak yang positif bagi pemilik, karena perusahaan
memperoleh dana tetapi pemilik tidak kehilangan kendali atas perusahaan.
Ketiga, apabila perusahaan mendapat keuntungan yang lebih besar dari beban
bunga, maka keuntungan bagi pemilik modal sendiri akan menjadi lebih besar. Di
dalam praktek rasio ini dihitung dengan dua cara. Pertama, dengan memperhatikan
data yang ada dineraca. Kedua, mengukur resiko hutang dari laporan laba rugi,
yaitu seberapa banyak beban tetap hutang bisa ditutup oleh laba operasi. Kedua,
kelompok rasio ini bersifat saling melengkapi, dan umumnya para analis
menggunakan keduanya. Analisa ini terdiri dari Debt Ratio (rasio hutang), Times
Interest Karned, Fixed Charger Coverage dan Debt Service Coverage.
3. Rasio
Aktivitas.
Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen dalam
menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan perbandingan
antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis harta. Rasio ini
terdiri dari inventory turn over, periode pengumpulan piutang, fixed asset turn
over, dan total asset turn over.
4. Rasio
Profitabilitas.
Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen yang
dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
Rasio ini terdiri dari profit margin on sales, return on total asset, return on
net worth.
5. Rasio
Pertumbuhan.
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa baik
perusahaan mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan ekonomi dan industri.
6. Rasio
Penilaian.
Rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap
oleh karena rasio tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari rasio resiko
dengan rasio hasil pengembalian.
Rasio
|
Rumus
|
Likuiditas : |
|
Current Ratio |
(Aktiva Lancar: Hutang Lancar ) X 100 % |
Acid Test Ratio |
(Aktiva Lancar − Persediaan : Hutang Lancar ) X 100 % |
Leverage : |
|
Debt Ratio |
Total Hutang : Total Aktiva X 100 % |
Times Interest Earned |
Laba Sebelum Bunga dan Pajak : Beban Bunga |
Fixed Charged Coverage |
Laba Sebelum Bunga , Pajak, dan Sewa : Beban Bunga + Beban Sewa |
AKTIVITAS : |
|
Raw Material Turn Over |
Biaya Bahan yang Digunakan : Persediaan Raw Material Rata − Rata |
WIP Turn Over |
Harga Pokok Produksi : Persediaan WIP Rata − Rata |
Finished Goods Turn Over |
Harga Pokok Penjualan : Persediaan Finished Good Rata − Rata |
Fixed Assets Turn Over |
Penjualan : Net Aktiva Tetap |
Total Asset Turn Over |
Penjualan : Total Aktiva |
Periode Pengumpulan Piutang |
Piutang : Penjualan perhari |
PROFITABILITAS : |
|
Profit Margin (Net) |
Laba Setelah Pajak : Penjualan x 100% |
Return on Total Assets |
(Laba Bersih Setelah Pajak : Total aktiva)100% |
Profit Margin |
(Laba Sebelum Bunga dan Pajak : Penjualan ) x 100% |
Rentabilitas Ekonomi |
( Laba Sebelum Bunga dan Pajak : Total Aktiva ) x 100% |
Return on Net Worth |
(Laba Setelah Pajak : Modal sendiri ) x 100% |
Return on Total Asset |
(Laba Bersih Setelah Pajak : Total Aktiva) x 100% |
KESIMPULAN
Manajemen Keuangan adalah
aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang
semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin
untuk menghasilkan laba.
Aktivitas perusahaan ditinjau
dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya antara
lain:
1. Perolehan dana dengan biaya
murah
2. Penggunaan dana efektif dan
efisien
3. Analisis laporan keuangan
4. Analisis lingkungan Internal
dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin
Berdasarkan tugas tersebut, manajemen keuangan
memiliki tujuan antara lain:
1. Memaksimalkan nilai
perusahaan
2. Membina relasi dengan pasar
modal dan pasar uang
3. Sifat Dasar Perusahaan
Tujuan perusahaan adalah
mencari laba dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam kegiatannya
mencari laba, pemilik memberi wewenang kepada manajemen untuk melaksanakannya.
Dalam usahanya memperoleh laba, manajemen harus berperilaku:
1. Memaksimumkan nilai
perusahaan,
artinya manajemen harus mengahasilkan laba lebih besar dari biaya modal yang
digunakannya.
2. Tanggung jawab sosial, artinya dalam mencari laba,
manajemen tidak boleh merusak lingkungan alam, sosial, dan budaya.
3. Etika, artinya manajemen dalam
mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial di lingkungan mereka
bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Erlina.2002.“Manajemen
Keuangan”.repository.usu.ac.id.
http://febrina2011.blogspot.com/2012/01/manajemen-keuangan-perusahaan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar