Minggu, 13 Oktober 2013

ETIKA PROFESI AKUNTANSI

ANDI SUHENDRI
4EB22

PENGERTIAN ETIKA 
PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
PENGERTIAN ETIKA
Etika mempunyai dua makna yaitu:
     A.Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos (tunggal) atau ta etha (jamak) yang berarti watak, kebiasaan dan adat istiadat. Pengertian ini berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun suatu masyarakat yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain. Pengertian etika yang pertama, indentik dengan pengertian moralitas.Moralitas berasal dari bahasa latin, mos (tunggal) atau mores (jamak) yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Jadi etika dan moralitas mempunyai arti yang sama sebagai sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang konstan dan terulang dalam kurun waktu sehingga menjadi sebuah kebiasaan.
B.     Pengertian etika yang kedua berbeda dengan moralitas. Etika dalam pengertian kedua ini dipahami sebagai filsafat moral atau ilmu yang menekankan pada pendekatan kritis dalam melihat  dan memahami nilai dan norma moral serta permasalahan-permasalahan moral yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat Pengertian etika kedua, berbeda dengan yang pertama karena tidak berisikan nilai dan norma-norma kongkret yang menjadi pedoman  hidup manusia. 

ETIKA MAHASISWA
1. Menaati peraturan kampus dan dosen
2. Berpakaian rapih yang sesuai tata tertib kampus
3. Menghargai teman satu sama lain
4. Menghargai antar fakultas

ETIKA DALAM KELUARGA
  1. Mengucapkan salam dan berpamitan kepada orang tua saat berangkat kuliah.
· 2. Tidak membohongi kedua orang tua pada hal apa pun.
· 3. Tidak malas saat orang tua memberi perintah.
· 4. Selalu mengerjakan pekerjaan sendiri tidak menyuruh orang tua.
· 5. Tidak takut meminta maaf kepada orang tua dan anggota keluarga ketika salah.
· 6. Membantu pekerjaan kedua orang tua dirumah.
· 7. Bertutur kata sopan kepada kedua orang tua.
 
E  ETIKA DALAM MASYARAKAT
 
Setiap negara atau daerah memiliki etika yang berbeda menurut adat istiadat atau budaya di lingkungan tersebut. sebagai anggota masyarakat, kita harus memiliki etika yang baik seperti ramah dan sopan santun kepada tetangga ataupun orang yang dikenal, tidak menghina atau mengejek dan menghina antar tetangga, ikut berpartisipasi dalam kegiatan- kegiatan yang dilakukan di lingkunagn tempat tinggal seperti kerja bakti. 
 

Etika Sebagai Akuntan Publik
Akuntan Publik adalah seorang praktisi dan gelar profesional yang diberikan kepada akuntan di Indonesia yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan RI untuk memberikan jasa audit umum dan review atas laporan keuangan, audit kinerja dan audit khusus serta jasa dalam bidang non-atestasi lainnya seperti jasa konsultasi, jasa kompilasi, dan jasa-jasa lainnya yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan.
Kode Etik Aturan Profesi Akuntansi IAI
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya. Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. 
Kode etik akuntan Indonesia memuat 8 prinsip etika sebagai berikut :
1. Tanggung Jawab profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya. 
2. Kepentingan Publik
Dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. 
3. Integritas
Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.
 4. Obyektivitas
Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.
5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan.
6. Kerahasiaan
Setiap Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya, anggota bisa saja mengungkapkan kerahasiaan bila ada hak atau kewajiban professional atau hukum yang mengungkapkannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan klien atau pemberi jasa berakhir.
7. Perilaku Profesional
Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.
8. Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.


Sumber 
Alfan, Muhammad. 2011. Filsafat Etika Islam. Bandung. Pustaka Setia.
Abdullah, M. Yatimin. 2006. Studi Etika. Jakarta. Rajawali Perss.
Surajiyo. 2005. Ilmu Filsafat. Jakarta. Bumi Aksara. 
galeriharland.blogspot.com/2012/10/pengertian-filsafat-etika-etika-kita.html
http://dharmotinambunan.wordpress.com/2012/12/04/8-prinsip-kode-etik-akuntansi/


 

Rabu, 26 Juni 2013

tugas bahasa inggris bisnis 2


Andi Suhendri 
20210697

3 eb 22
tugas 4

       Menurut pendapat saya berkencan diusia remaja belum pantas untuk dijalani. Karena pada usia yang belum 17 tahun akan sangat mudah terjadi hal-hal yang negatif atau yang akan merugikan anak itu sendri. Oleh karena itu marilah kita menghimbau kepada adik-adik kita agar menjalani hubungan kalau sudah diatas 18 tahun. Karena pada usia diatas 18 tahun baru bisa membedakan mana yang buruk dan mana yang baik dalam suatu hubungan. Menurut saya pada usia diatas 18 tahun juga tingkat kematangan emosional para remaja terbentuk, dan mengetahui cara berpacaran yang baik.

       Dalam menjalani hubungan, peran orang tua sangat penting. Karena orang tau bisa menilai mana gaya berpacaran yang baik dan mana gaya berpacaran yang tidak baik. Orang tua juga harus berperan dalam menjaga anak-anaknya supaya anaknya tidak terjerumus kedalam pergaulan yang bebas. Peran orang tua sangat penting karena takutnya terjadi kekerasan yang bisa menimbulkan luka fisik dan psikis, kalau terkena luka psikis itu penyembuhannya agak lama. Untuk menghindari hal-hal tersebut maka peran orang tua harus ikut andil dalam hubungan mereka.

        Cara yang baik untuk mengakhiri penderitaan anak yaitu dengan melarang atau menjauhkan dari pacarnya yang sering melakukan kekerasan. Kita harus bisa mengetahui mana orang yang baik dan pantas untuk menjadi pasangan kita, supaya kita tidak terjerumus didalam percintaan yang mengakibatkan luka dalam psikis kita. Ketika kita mengalami tindak kekerasan yang mengenai psikis kita, kita bisa meminta bantuan tenaga professional yang bisa membantu kita dalam mengurangi penderitaan kita. Tenaga professional tersebut adalah psikolog, karena psikolog adalah tempat konsultasi dan kita juga bisa berbagi cerita baik dalam penderitaan dan tekanan. Psikolog bisa memulihkan luka psikis orang yang sedang mengalami penderitaan dan tekanan yang berat

Selasa, 23 April 2013

TUGAS BAHASA INGGRIS 2 - TUGAS 2

1. (S + V1)

  • My name is Andi Suhendri 
  • I have four brother's 
  • I always play football every morning in sunday
  • I always speak bengkulu languange 
  • I have a garden in my Village
  • I always drink cofee every morning
  • I drive motorcycle
  • I eat rice
  • I study at Gunadarma University
  • I run every morning

2. ( S + be + Adj )


  • My favorite cloth black
  • I have a cute cat
  • My brother have a handsome baby
  •  I have a good motorcycle
  • My body is big
  • I never see a monas building
  • I am twenty two years old
  • I am very handsome
  • I am running quickly
  • I very annoying 

3. ( S + be + Adv)

  • one day I will return to my hometown
  • i love my parents more anything in the world
  • i like to listen to song every day in the campus
  • i have a lot of song in my handphone 
  • i play football on sunday 
  • i always sleep at night 
  • in the moning i always drink coffee
  • I finished yesterday met with faculty
  • i always watching match football every week 
  • I always play cards at home Sahal 

Minggu, 10 Maret 2013

3 sentences

Andi Suhendri (20210697)
tugas 1
bahasa inggris bisnis 2 #


Simple present
(+) tiger have canines
(-) tiger does not have canines
(?) Does tiger have canines?

Simple past
(+) I stopped on the road
(-) I did not stop on the road
(?) Did I stop on the road?

Simple future
(+) I will visit my mother
(-) I will not visit my mother
(?) Will I visit my mother?

Present continuous
(+) he is beating a door
(-) he is not beating a doot
(?) Is he beating a door?

Present perfect
(+) they have delivered a foof
(-) they have not delivered a food
(?) Have they delivered a food?

Rabu, 16 Januari 2013

MANAJEMEN KEUANGAN


  
TUGAS KELOMPOK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dari Bapak Budi Santoso, SS
untuk Mata Kuliah Bahasa Indonesia 2 
Kelompok :

Ravsanjani Yahya (25210684)
Andi Suhendri (20210697)
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma Kalimalang
2012


A. Pendahuluan
Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari investasi pada berbagai aktiva dan pemilihan sumber-sumber dana untuk membelanjai aktiva tersebut. Untuk memperoleh dana, manajer keuangan bisa memperolehnya dari dalam maupun luar perusahaan. Sumber dari luar perusahaan berasal dari pasar modal, bisa berbentuk hutang atau modal sendiri.

B. Fungsi keuangan
ü Mengambil keputusan investasi:
Memilih satu atau lebih alternatif investasi yang dinilai paling menguntungkan.
ü Mengambil keputusan pembelanjaan:
Memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang menimbulkan biaya paling murah.
ü Mengambil keputusan dividen:
Menentukan berapa besar bagian laba yang diperoleh perusahaan akan dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang saham.

C. Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan, dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Kegiatan penting lainnya yang harus dilakukan manajer keuangan menyangkut empat aspek yaitu :
1.      Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer lainnya yang bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan.
2.      Manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaan, serta segala hal yang berkaitan dengannya.
3.      Manajer keuangan harus bekerjasama dengan para manajer di perusahaan agar perusahaan dapat beroperasi seefisien mungkin.
4.      Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.

D. Tujuan Perusahaan

Pada dasarnya tujuan manajemen keuangan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Akan tetapi dibalik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitias perusahaan. Berdasarkan alasan itulah, maka tujuan manajemen keuangan dinyatakan dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan, atau memaksimalisasikan harga saham. Tujuan memaksimumkan harga saham tidak berarti bahwa para manajer harus berupaya mencari kenaikan nilai saham dengan mengorbankan para pemegang obligasi.

Aspek penting lain dari tujuan perusahaan dan tujuan manajemen keuangan adalah pertimbangan terhadap tanggung jawab sosial yang dapat dilihat dari empat segi yaitu :

1. Jika manajemen keuangan menuju pada maksimalisasi harga saham, maka diperlukan manajemen yang baik dan efisien sesuai dengan permintaan konsumen.
2. Perusahaan yang berhasil selalu menempatkan efisiensi dan inovasi sebagai prioritas, sehingga menghasilkan produk baru, penemuan teknologi baru dan perluasan lapangan pekerjaan.
3. Faktor-faktor luar seperti pencemaran lingkungan, jaminan keamanan produk dan keselamatan kerja menjadi lebih penting untuk dipertimbangkan. Fluktuasi di semua tingkat kegiatan bisnis dan perubahan-perubahan yang terjadi pada kondisi pasar keuangan merupakan aspek penting dari lingkungan luar.
4. Kerjasama antara industri dan pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan peraturan yang mengatur perilaku perusahaan, dan sebaliknya perusahaan mematuhi peraturan tersebut.

Tujuan perusahaan pada dasarnya adalah memaksimumkan nilai perusahaan dengan pertimbangan teknis sebagai berikut :
1. Memaksimumkan nilai bermakna lebih luas daripada memaksimumkan laba, karena memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.
2. Memaksimumkan nilai berarti mempertimbangkan berbagai resiko terhadap arus pendapatan perusahaan.
3. Mutu dari arus dana yang diharapkan diterima di masa yang akan datang mungkin beragam.

TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN

Manajemen keuangan yang efisien memenuhi adanya tujuan yang digunakan sebagai standar dalam memberi penilaian keefisienan yaitu:
1.      Tujuan normatif manajemen keuangan
Mazimization wealth of stockholders atau memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yaitu memaksimalkan nilai perusahaan.
·         Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai sekarang perusahaan.
·         Secara konseptual jelas sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan faktor risiko.
·         Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan pemilik, kreditor dan pihak lain yang berkaitan dengan perusahaan.
·         Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham lebih menekankan pada aliran kas daripada laba bersih dalam pengertian akuntansi.
·         Tidak mengabaikan social objectives dan kewajiban sosial, seperti lingkungan eksternal, keselamatan kerja, dan keamanan produk.

2.      Nilai perusahaan yang belum go-publik dapat diukur dengan harga jual seandainya perusahaan tersebut dijual

Jadi tidak hanya nilai asset (laporan di neraca) tetapi diperhitungkan juga tingkat risiko usaha, prospek perusahaan, manajemen lingkungan kerja dan sebagainya. Indikasi nilai perusahaan adalah:
·         Perusahaan belum/tidak go-publik: harga seandainya perusahaan dijual
·         Perusahaan go-publik: harga saham yang dijual-belikan di pasar modal.
Dari indikasi tersebut dapat ditarik pengertian:
a.      Memaksimalisasi nilai perusahaan tidak sama dengan memaksimalisasi laba:
·         Perusahaan bisa saja meningkatkan laba dengan cara mengeluarkan saham dengan hasil penjualan saham diinvestasikan pada deposito atau obligasi pemerintah. Dengan cara ini dijamin laba akan besar tetapi keuntungan per lembar saham akan menurun, karena jumlah lembar saham yang beredar bertambah, sehingga kondisi perusahaan tidak baik.
·         Terminologi profit memiliki pengertian ganda, disebabkan terdapat banyak definisi profit.
b.      Memaksimalkan nilai perusahaan tidak sama dengan memaksimalkan laba per-lembar saham (earning per share = EPS) alasannya:
·         Tujuan memaksimalisasi laba tidak memperhatikan waktu dan lamanya keuntungan yang diharapkan.
·         Tidak mempertimbangkan risiko atau ketidakpastian dari keuntungan di masa yang akan datang. Jika suatu usulan mengandung risiko yang besar, maka kenaikan keuntungan per lembar saham akan diikuti dengan penurunan harga saham.

7 PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN

Manajemen keuangan bukan hanya berkutat seputar pencatatan akuntansi. Dia merupakan bagian penting dari manajemen program dan tidak boleh dipandang sebagai suatu aktivitas tersendiri yang menjadi bagian pekerjaan orang keuangan. Manajemen keuangan pada NGO lebih merupakan pemeliharaan suatu kendaraan. Apabila kita tidak memberinya bahan bakar dan oli yang bagus serta service teratur, maka kendaraan tersebut tidak akan berfungsi secara baik dan efisien. Lebih parah lagi, kendaraan tersebut dapat rusak ditengah jalan dan gagal untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dalam prakteknya, Manajemen Keuangan adalah tindakan yang diambil dalam rangka menjaga kesehatan keuangan organisasi. Untuk itu, dalam membangun sistem manajemen keuangan yang baik perlulah kita untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip manajemen keuangan yang baik. Ada 7 prinsip dari manajemen keuangan yang harus diperhatikan.
1.      Konsistensi (Consistency)
Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di pengelolaan keuangan.

2.       Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum, yang melekat pada individu, kelompok atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan atau kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah digunakan. NGO mempunyai kewajiban secara operasional, moral dan hukum untuk menjelaskan semua keputusan dan tindakan yang telah mereka ambil. Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumberdayanya dan apa yang telah dia capai sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Semua pemangku kepentingan berhak untuk mengetahui bagaimana dana dan    kewenangan  digunakan.
3.       Transparansi (Transparency)
Organisasi harus terbuka berkenaan dengan pekerjaannya, menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan. Termasuk didalamnya, menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap dan tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.

4.      Kelangsungan Hidup (Viability)
Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat stratejik maupun operasional harus sejalan/disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi. Manager organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan yang menunjukan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencanastratejiknya dan memenuhi kebutuhan keuangannya.

5.      Integritas (Integrity)
Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.

6.       Pengelolaan (Stewardship)
Organisasi harus dapat mengelola dengan baik dana yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara praktek, organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan baik melalui : berhati-hati dalam perencanaan stratejik, identifikasi resiko-resiko keuangan dan membuat system pengendalian dan sistem keuangan yang sesuai dengan organisasi.

7.      Standar Akuntansi (Accounting Standards)
Sistem akuntansi dan keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi yang berlaku umum. Hal ini berarti bahwa setiap akuntan di seluruh dunia dapat mengerti sistem yang digunakan organisasi.


E. Manfaat Nilai Waktu Uang

Berbagai keputusan tentang struktur keuangan, lease atau beli, pembayaran kembali obligasi, teknik penilaian surat berharga dan permasaahan biaya modal merupakan keputusan yang memerlukan pengetahuan tentang nilai waktu uang.

F. Future Value

Future value (nilai akan datang) adalah nilai uang di masa yang akan datang dengan tingkat bunga tertentu. Future value dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

FV = (Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)
PV = (Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)
r = Suku Bunga
n = Waktu (tahun)

Rumus di atas mengasumsikan bahwa bunga digandakan hanya sekali dalam setahun, jika bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya menjadi :

Untuk menggambarkan penggunaan rumus di atas, maka diberi contoh berikut ini :
Pada tanggal 2 Januari 2000, Agung menabung uangnya ke Bank Mandiri sebesar Rp.2.000.000, dengan tingkat bunga sebesar 12% pertahun. Hitung nilai tabungan Agung pada tanggal 2 Januari 2002, dengan asumsi :
1. Bunga dimajemukkan setahun sekali
2. Bunga dimajemukkan sebulan sekali
3. Bunga dimajemukkan setiap hari
Jawab :
1.      FV = Rp. 2.000.000 (1 + 0,12)2
= Rp. 2.508.800
2.      FV = Rp. 2.000.000 (1 + 0,12/12)12(2)
= Rp. 2.539.470
3.      FV = Rp. 2.000.000 (1 + 0,12/360)360(2)
= Rp. 2.542.397

G. Present Value

Present value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu di masa yang akan datang. Present value bisa dicari dengan menggunakan rumus future value atau dengan rumus berikut ini :

FV = Future Value (Nilai Pada akhir tahun ke n)
PV = Nilai Sekarang (Nilai pada tahun ke 0)
r = Suku Bunga
n = Waktu (tahun)
Rumus di atas mengasumsikan bahwa bunga digandakan hanya sekali dalam setahun, jika bunga digandakan setiap hari, maka rumusnya menjadi :

Untuk menggambarkan penggunaan rumus di atas, maka diberi contoh berikut ini :
Harga sepeda motor 2 tahun mendatang sebesar Rp. 10.000.000. Tingkat bunga rata-rata 12% setahun. Berapa yang harus ditabung Agung saat ini agar dapat membelinya dua tahun mendatang, dengan asumsi :
1. Bunga dimajemukkan setahun sekali
2. Bunga dimajemukkan sebulan sekali
1.      PV = Rp. 10.000.000 (1 + 0,12)-2
= Rp. 7.971.939
2.      PV = Rp. 10.000.000 (1 + 0,12/12)-12(2)
= Rp. 7.875.661

H. Anuiti

Anuiti adalah rentetan pembayaran yang biasanya sama besar yang dibayarkan pada interval waktu yang sama, misalnya premi asuransi, pelunasan hipotik, pembayaran sewa, pembayaran cicilan dalam pembelian angsuran, pembayaran bunga obligasi dan sebagainya. Present value dan Future value anuitas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Untuk menggambarkan penggunaan kedua rumus di atas, diberikan contoh berikut ini :
Harga sepeda motor 2 tahun mendatang sebesar Rp. 10.000.000. Tingkat bunga rata-rata 12% setahun. Berapa yang harus ditabung Agung setiap bulan mulai tanggal 2 Januari 2000, agar dapat membelinya dua tahun mendatang.
Jawab :

(1+ r ) n −1

FV Anuiti = X

r




(1 + 0,01 ) 24 - 1
10.000.000 =X

0,01
10.000.000 = 26,97 X
Berarti Agung harus menabung sebesar Rp. 370.782 perbulan agar dapat membeli sepeda motor tersebut.

I. Analisis Laporan Keuangan

Untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan, bisa dilakukan dengan analisa laporan keuangan. Analisa yang dilakukan mempunyai tekanan yang berbeda antara kreditor jangka pendek, kreditor jangka panjang dan pemilik perusahaan. Ada yang lebih tertarik pada posisi likuiditas dan ada yang tertarik pada profitabilitaas. Alat analisa yang bisa digunakan untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan adalah analisa rasio dan proporsional.

Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi enam jenis yaitu :

1. Rasio Likuiditas. 

   Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya. Rasio likuiditas yang sering digunakan dalah current ratio, quick ratio (acid test ratio) dan cash ratio.

2. Rasio Leverage.

             Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang disupply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan. Rasio ini mempunyai beberapa implikasi, pertama, para pemberi kredit akan melihat kepada modal sendiri untuk melihat batas keamanan pemberian kredit. Kedua, dengan menggunakan hutang, memberi dampak yang positif bagi pemilik, karena perusahaan memperoleh dana tetapi pemilik tidak kehilangan kendali atas perusahaan. Ketiga, apabila perusahaan mendapat keuntungan yang lebih besar dari beban bunga, maka keuntungan bagi pemilik modal sendiri akan menjadi lebih besar. Di dalam praktek rasio ini dihitung dengan dua cara. Pertama, dengan memperhatikan data yang ada dineraca. Kedua, mengukur resiko hutang dari laporan laba rugi, yaitu seberapa banyak beban tetap hutang bisa ditutup oleh laba operasi. Kedua, kelompok rasio ini bersifat saling melengkapi, dan umumnya para analis menggunakan keduanya. Analisa ini terdiri dari Debt Ratio (rasio hutang), Times Interest Karned, Fixed Charger Coverage dan Debt Service Coverage.

3. Rasio Aktivitas. 
      
     Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen dalam menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis harta. Rasio ini terdiri dari inventory turn over, periode pengumpulan piutang, fixed asset turn over, dan total asset turn over.

4. Rasio Profitabilitas.
    
     Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen yang dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini terdiri dari profit margin on sales, return on total asset, return on net worth.

5. Rasio Pertumbuhan. 
  
        Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan ekonomi dan industri.

6. Rasio Penilaian.

       Rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap oleh karena rasio tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari rasio resiko dengan rasio hasil pengembalian.

Rasio
Rumus

Likuiditas :

Current Ratio

(Aktiva Lancar: Hutang Lancar ) X 100 %

Acid Test Ratio

(Aktiva Lancar − Persediaan : Hutang Lancar ) X 100 %

Leverage :

Debt Ratio

Total Hutang : Total Aktiva X 100 %

Times Interest Earned

Laba Sebelum Bunga dan Pajak : Beban Bunga

Fixed Charged Coverage

Laba Sebelum Bunga , Pajak, dan Sewa : Beban Bunga + Beban Sewa

AKTIVITAS :

Raw Material Turn Over

Biaya Bahan yang Digunakan : Persediaan Raw Material Rata − Rata

WIP Turn Over

Harga Pokok Produksi : Persediaan WIP Rata − Rata

Finished Goods Turn Over

Harga Pokok Penjualan : Persediaan Finished Good Rata − Rata

Fixed Assets Turn Over

Penjualan : Net Aktiva Tetap

Total Asset Turn Over

Penjualan : Total Aktiva

Periode Pengumpulan Piutang

Piutang : Penjualan perhari

PROFITABILITAS :

Profit Margin (Net)

Laba Setelah Pajak : Penjualan  x 100%

Return on Total Assets


(Laba Bersih Setelah Pajak : Total aktiva)100%

Profit Margin

(Laba Sebelum Bunga dan Pajak : Penjualan ) x 100%

Rentabilitas Ekonomi

( Laba Sebelum Bunga dan Pajak : Total Aktiva ) x 100%

Return on Net Worth

(Laba Setelah Pajak : Modal sendiri ) x 100%

Return on Total Asset

(Laba Bersih Setelah Pajak : Total Aktiva) x 100%


KESIMPULAN

Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.

Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer keuangan. Tugasnya antara lain:

1.      Perolehan dana dengan biaya murah
2.      Penggunaan dana efektif dan efisien
3.      Analisis laporan keuangan
4.      Analisis lingkungan Internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin

Berdasarkan tugas tersebut, manajemen keuangan memiliki tujuan antara lain:

1.      Memaksimalkan nilai perusahaan
2.      Membina relasi dengan pasar modal dan pasar uang
3.      Sifat Dasar Perusahaan

Tujuan perusahaan adalah mencari laba dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam kegiatannya mencari laba, pemilik memberi wewenang kepada manajemen untuk melaksanakannya. Dalam usahanya memperoleh laba, manajemen harus berperilaku:

1.      Memaksimumkan nilai perusahaan, artinya manajemen harus mengahasilkan laba lebih besar dari biaya modal yang digunakannya.
2.      Tanggung jawab sosial, artinya dalam mencari laba, manajemen tidak boleh merusak lingkungan alam, sosial, dan budaya.
3.      Etika, artinya manajemen dalam mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma sosial di lingkungan mereka bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat konsumen.



DAFTAR PUSTAKA
Erlina.2002.“Manajemen Keuangan”.repository.usu.ac.id.
http://febrina2011.blogspot.com/2012/01/manajemen-keuangan-perusahaan.html